Cihiro adalah gadis berusia sepuluh tahun yang pindah ke kota lain bersama orang tuanya. Dia tidak begitu senang dengan rencana kepindahan tersebut dan hanya mempertimbangkan bagaimana rencana tersebut memengaruhi dirinya, mengeluh tentang semuanya termasuk sekolah barunya sampai buket bunga yang telah diberikannya kepada teman-temannya sebagai hadiah.
Ketika sedang mencari
rute yang lebih dekat ke rumah baru mereka, Ayah Chihiro mengendara ke jalan
kecil yang berakhir ke bangunan misterius. Orang tua Chihiro penasaran dan
masuk melewatigerbang yang gelap dari bangunan tersebut. Di sisi lain, mereka
menemukan apa yang mereka asumsikan sebagai taman bermain yang sudah
ditinggalkan, yang nantinya disingkap bahwa tempat itu sebenarnya perbatasan
antara dunia arwah dan dunia manusia.
Ketika berjalan
menyusuri bantaran sungai, Mencium bau makanan dan mengikuti aromanya melewati
lembah berrumput ke desa kecil yang penuh dengan restoran. Walaupun restoran
tersebut sepertinya kosong, mejanya penuh dengan makanan. Orang tua Chihiro
memakan makanan tersebut, tetapi Chihiro tidak ikut masuk karena takut pemilik
makanan tersebut akan marah dan menangkap mereka. Ketika mereka menawarkan
makanan, dia menolak dan lari. Makanan tersebut nantinya akan menjadi akar
masalah yang membuat orang tua Chihiro berubah menjadi babi. Chihiro kemudia
melihat sebuah jembatan yang menuju sebuah tempat pemandian umum yang besar.
Sebelum sampai, seorang anak lelaki bernama Haku, mendekatinya dan memperingati
dirinya untuk pergi sebelum matahari terbenam. Saat itu juga, langit mulai
gelap dan lampu di pemandian tersebut dinyalakan. Haku memberitahu Chihiro untuk
menyeberangi sungai secepat mungkin sementara dia akan mengalihkan perhatian
lainnya.
Chihiro berlari kembali
ke restoran dimana orang tuanya makan dan menemukan bahwa mereka telah berubah
menjadi babi. Dia sangat ketakutan dan mencoba kembali ke mobilnya. Dia
dihentikan di tengah jalan karena melihat padang rumput yang telah dilewati
sebelumnya telah tenggelam di bawah air.
Chihiro semakin bingung
ketika dia menjadi transparan. Haku menemukannya dan memberinya makanan dari
dunia arwah, sehingga dia tidak lagi menghilang. Dia membantu Chihiro untuk
menyelinap masuk ke pemandian umum, yang dimiliki oleh seorang penyihir bernama
Yubaba. Haku memberi tahu Chihiro bahwa satu-satunya cara agar dia hidup
selamat di dunia arwah adalah dengan bekerja di pemandian umum untuk
menyelamatkan orang tuanya.
Chihiro menuruti
nasihat Haku dan menuju ke ruangan pemanas dan meminta Kamaji, seorang pekerja
pemanas air untuk sebuah pekerjaan. Dia menolak Chihiro sampai salah seorang
pegawainya jatuh di batubara. Chihiro mengambil batu bara tersebut dan
menaruhnya di pemanas air. Walaupun batubara tersebut sangat berat, dia bisa
menuntaskan pekerjaannya. kamaji sangat puas dan memutuskan untuk membantu
Chihiro menemukan sebuah pekerjaan dengan meminta seorang gadis bernama Rin
(Lin) untuk membawa Chihiro ke Yubaba.
Chihiro menemukan
Yubaba yang berpenampilan regal tapi mengerikan. Chihiro meminta izin untuk
berkerja, mengindahkan penolakan berulang oleh Yubaba. yubaba kemudian
menerima, dalam syarat Chihiro memberikan namanya ke Yubaba. Penyihir tersebut
mengambil kendali nama Chihiro, menaruh tanda tangan dalam kontrak dan hanya
menaruh salah satu karakter nama Chihiro di kertas kontrak. Karakter kanji
dengan salah satu goresan dihilangkan dibaca "Sen." Sekarang dikenal
sebagai Sen, Chihiro ditugaskan menjadi asisten Lin.
Pagi berikutnya, Haku
menunjukkan Sen bahwa orang tuanya di dalam kandang bersama babi-babi lainnya.
Haku memberi Sen baju lamanya dan kartu dari bingkisan selamat tinggal dan
bunga. Sen membaca kartunya dan mengingat namanya, sekali mereka melupakan
namanya, sama seperti Haku melupakan namanya sendiri, maka akan dimiliki oleh
Yubaba.
Sen mendapat kesulitan
dalam menyesuaikan diri pada kehidupan barunya tetapi memenangkan rasa hormat
dengan membantu pelanggan yang menyusahkan, sebuah "arwah bau" yang
mengerikan dan menyeramkan. Sen membantu membersihkan arwah bau dan mengetahui
bahwa dia adalah arwah sungai yang kuat dan kaya raya, yang terpolusi. Sen
berhasil dalam tugas dengan bantuan dari roh misterius yang mirip arwah
gentayangan yang dipanggil No Face (Kaonashi), yang tertarik dengannya karena
kebaikannya di masa lalu.
Pemandian tersebut
mengeluarkan monster ke No Face. memungkinkannya untuk memberi lumpur terlihat
seperti emas, dia melayani rasa tamak para pegawai pemandian. Dia lalu menjadi
liar dan memakan semua yang ada dalam jarak pandangnya, termasuk tiga pegawai
pemandian.
Sementara No Face
berubah menjadi monster yang tidak pernah kenyang, Haku kembali ke pemandian
dengan bentuk naga, dikejar dan diserang oleh sekumpulan besar burung kirigami
(kertas) sihir. Terluka parah, dia menemukan jalan ke kanor Yubaba. Sen
mengenali naga tersebut sebagai Haku dan pergi melihatnya, tidak sadar kalau
dia diikuti oleh salah satu burung kertas.
Ketika mencari Haku,
Sen bertemu dengan bayi Yubaba bernama Boh, yang ingin bermain dengannya. Sen
melarikan diri darinya dan melihat pelayan Yubaba, tiga kepala tanpa badan yang
dipanggil Kashira, mencoba mendorong Haku hingga jatuh. Burung kertas yang
mengikuti Sen berubah menjadi Zeniba (saudari kembar Yubaba), yang mengejar
Haku karena dia mencuri segelnya. Sebuah mantra dipasang dalam segel itu
sehingga siapapun yang mencurinya akan mati.
Zeniba mengubah sang
bayi menjadi tikus, pelayan harpy Yubaba menjadi burung kecil, dan tiga kepala
melayang menjadi mirip Boh, untuk mengolok-olok Yubaba. Haku memotong kertasnya
menjadi dua dengan ekornya, yang menyebabkan kehadiran Zeniba menghilang. Dia
lalu jatuh ke perapian, membawa serta Sen, tetapi mereka selamat mendarat di
ruangan pemanas. Sen memberi makan Haku kue herbal dari Roh Sungai, yang
menyebabkan dia memuntahkan segel yang telah dicuri. Dalam segel ada siput
hitam, yang dihancurkan Sen karena perintah Kamaji. Dia membantu Haku dengan
mengembalikan segel Zeniba dan meminta maaf atas namanya. Kamaji memberi Sen
tiket kereta dan memberi tahu bagaimana cara menuju tempat Zeniba.
Sebelum pergi, Sen
kembali ke pemandian untuk menemui No Face, yang memanggilnya dalam
kemarahannya. Dia memberinya makan dari sisa kue herbal roh sungai, yang
menyebabkan dia memuntahkan semua makanan dan tiga pegawai pemandian yang sudah
dimakannya. Kerakusannya telah tersembuhkan ketika dia mengikuti Sen keluar.
Sen dan No Face, ditemani oleh Boh dan pelayan terbang Yubaba, menaiki kereta
untuk pergi ke rumah Zeniba di dasar Rawa.
Di pemandian, Haku
sudah memulihkan diri dari cederanya. Ketika Yubaba mengetahui anaknya, Boh,
telah hilang, dia murka. Haku meminta perjanjian dengannya untuk mengambil
kembali bayinya, dan balasannya, dia meminta Yubaba mengirim Sen dan kedua
orang tuanya kembali ke dunia manusia. Yubaba setuju, dengan satu syarat:
Chihiro harus mengenali orang tuanya di antara babi-babi yang lain.
Di pondokan Zeniba, Sen
mengetahui kalau siput hitam yang dihancurkannya ditaruh di dalam Haku oleh
Yubaba, dan memungkinkannya untuk mengontrol Haku. Zeniba memberi tahu Sen
kalau mantra tersebut hanya akan hancur oleh cinta.
Haku dalam bentuk
naganya, menemukan Sen di tempat pondokan Zeniba. Zeniba memaafkannya karena
telah mencuri segel miliknya dan mengundang No Face untuk tinggal bersamanya.
Haku membawa Sen kembali ke pemandian, dan ketika berlalu di angkasa, Chihiro
ingat pernah bertemu Haku sebelumnya: ketika dia masih kecil, dia tenggelam di
sungai dan terselamatkan karena dibawa oleh ombak ke pinggiran. Dia
diselamatkan oleh Haku, yang merupakan roh dari sungai Kohaku. Dia lalu
memberitahu kalau nama asli Haku adalah Kohaku, sehingga membebaskannya dari
sihir yubaba. Dia dan Chihiro lalu saling menyukai satu sama lain.
Di pemandian, Chihiro
harus menyelesaikan satu tugas terakhir untuk membebaskan orang tuanya: dia
harus memilih mereka dari sekumpulan babi. Dengan keberanian yang meluap dia
menerima tantangan tersebut dan menjawab pertanyaan dengan benar, yaitu tidak
ada satupun dari babi itu merupakan orang tuanya. Mereka lalu dibolehkan untuk
kembali ke dunia manusia karena menjawab dengan benar. Haku meninggalkan
Chihiro tetapi berjanji kalau mereka akan bertemu lagi lain waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar